Sejarah
Industri Logam di Kabupaten Tegal
Pertumbuhan
industri logam di kabupaten Tegal dimulai pada masa kolonial Belanda. Cikal
bakal bermula dari berdirinya Pabrik Logam NV Barat (sekarang PT.Barata) dan NV
Nrunger (PT.Dwika – sekarang sudah tutup), sekitar tahun 1918. Pabrik tersebut
dibangun untuk menopang kebutuhan peralatan dan suku cadang pabrik gula, perkapalan,
kereta api dan tekstil.
|
Potensi Industri Logam Kab. Tegal |
Industri
tersebut mulai berubah arah pada tahun 1940 dengan diarahkan guna mencukupi
kebutuhan peralatan perang bagi tentara Jepang. Namun budaya kerja paksa
tentara Jepang tidak sepenuhnya berpengaruh buruk bagi pekerja. Sebaliknya
mereka mendapatkan ketrampilan, belajar disiplin dan teliti. Dengan berbekal
ketrampilan yang dimiliki banyak pekerja yang keluar dari pabrik logam dan
mendirikan bengkel sederhana sesuai dengan keahlian masing-masing. Bengkel
sederhana itu tersebar di desa Tembok Luwung, Lemah Duwur, Talang, Kajen, Kebasen
dan Adiwerna yang kini dikenal sebagai sentra industri logam di Kabupaten
Tegal.
Tahun 1982, industri
logam Kabupaten Tegal mengalami masa kejayaan dengan menghasilkan produk untuk
kebutuhan sektor perumahan, pertanian, transportasi, kesehatan, pompa air
tangan dan alat penyemprot (sprayer) hama. Bersamaan dengan itu, diresmikan
Lingkungan Industri Kecil (LIK) Talang Cempaka Baru (Takaru). Istilah Takaru
diambil dari nama desa Talang di Kabupaten Tegal dan Desa Cempaka di Kota Tegal
yang memiliki potensi industri kecil menengah perlogaman.
Perusahaan industri
logam di Kabupaten Tegal
1.
UD.SETIA
KAWAN
UD. Setia Kawan adalah perusahaan pribadi yang didirikan oleh H. Abdul
Choliq pada tahun 1970. Pada awalnya menempati lahan seluas 200 m2, dan kini
luas lahan produksi mencapai 1000 m2. UD. Setia Kawan merupakan
industri/bengkel bubut dan pengecoran logam dengan spesialisasi perlengkapan kapal
laut (Marine Equipment), perlengkapan mobil, listrik dan bangunan.
Usaha ini kini diteruskan oleh putranya, Imron Rosadi, ST.Di bawah
kepemimpinan seorang Sarjana Perkapalan ini, produk-produk UD.Setia Kawan telah
dipercaya digunakan pada Kapal-kapal Perintis dan saat ini sedang mengerjakan
perlengkapan untuk Kapal Tanker 1500 DWT.
Tujuan pemasaran usaha ini adalah Jakarta, Surabaya, hingga Pulau
Kalimantan. Dengan tenaga kerja sebanyak 15 orang dan aset perusahaan sebesar
Rp.500 juta, omset penjualan UD. Setia Kawan mencapai Rp.80 juta/bulan. Bahan
baku berupa Alumunium, Kuningan/Bronz dan Besi mudah didapat dari wilayah
kabupaten Tegal. Selain jendela kapal dengan kapasitas produksi 150 pcs/bulan,
UD. Setia Kawan juga memproduksi SIDE SCUTLE, SQUARE WINDOW, HYDRANT & GATE
VALVE, HANDEL PINTU KEDAP, RODA KERETA, AIR PIPE HEAD, CLINOMETER, JANGKAR,
NOZZLE, COULINH, dll.
2.
UD.
ALISA KARYA
UD.Alisa karya berdiri sejak tahun 1975 dengan H. Ali Murtadlo
sebagai pemilik perusahaan. UD. Alisa Karya membuat segala macam standard Mic,
standard speaker, column, standard lampu shooting dan tripod. Dengan menempati
luas lahan usaha sekitar 600 m2, usaha ini menyerap tenaga kerja sejumlah 25
orang. Dengan modal awal Rp 10 juta, saat ini perusahaan telah memiliki aset
sebesar Rp 400 juta.
Dengan didukung bahan baku yang cukup memadai dan mudah didapat
dari lokal kabupaten Tegal, pemasaran hasil produksi telah mencapai Jakarta,
Surabaya, Malang dan Bali. Omset penjualan UD. Alisa Karya rata – rata sebesar
Rp 90 juta/bulan. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1000
set/bulan untuk segala macam standard Mic.
3.
UD.
DWI LOGAM (Industri Pompa Air Tangan)
UD. Dwi Logam yang merupakan industri pompa air sistem manual
didirikan oleh Suwarsono pada tahun 1980. Usaha Home Industry ini mendapat
bahan berupa besi cor dari Solo, karet dari Bandung dan Baut Stenlis Kuningan
As 16 mm dari Tegal.Saat berdiri UD. Dwi Logam hanya mempekerjakan 3 karyawan
dengan modal awal usaha Rp 600 ribu. Saat ini perusahaan memiliki aset Rp 100
juta dan 10 pekerja. Omset penjualan UD. Dwi Logam berupa pompa air manual
kedalaman 10 – 20 m ini sebesar 1200 unit/tahun dengan harga per unit Rp 300 ribu
dan dipasarkan ke Tegal, Pemalang dan Cirebon bahkan telah diekspor ke Jepang.
Penghargaan yang telah diraih :
·
Piagam Penghargaan dari Bupati
Tegal atas keberhasilan ekspor ke Jepang.
·
Sertifikat dari direktorat Jendral
Hak Cipta Paten & Merk Departemen Kehakiman RI Jakarta.
·
Sertifikat Lulus Teknologi Tinggi
Produksi Pompa Air M.I.D.C Bandung.
·
Juara I Gugus Kendali Mutu (GKM)
Tk. Prop. Jawa Tengah dari KaKanwil Dep. Peridustrian Jateng.
·
Sertifikat manajemen produksi dari
ASTRA Jakarta dan Manajemen Usaha dari Bank Mandiri Tegal.
·
Sertifikat Peningkatan Manajemen
Mutu dari PT.SUCOFINDO Jakarta.
4.
Frintakaru
(Komplek Lingkungan Industri Kecil (LIK) Blok C.2-3)
Frintakaru didirikan oleh H.Sofyan pada tahun 1981.Scope of
service Frintakaru yang utama merupakan Industri Logam Planning and Working,Constructions
serta Cost Analisys and Estimate Product.Seiring dengan berkembangnya dunia
perindustrian,Frintakaru mengerjakan lebih banyak scope produksi terutama
permesinan dan alat-alat berat lainnya serta menjadi mitra
perusahaan-perusahaan besar baik perusahaan pemerintah maupun swasta.Frintakaru
berdiri di bawah lindungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan
menmpati lahan seluas 1200 m2 dan bangunan 800 m2.Saat ini Frintakaru memiliki
asset sebesar Rp.800 juta,dan omset penjualan Rp.50 juta / bulan dengan
mempekerjakan 15v karyawan.
Frintakaru memiliki staf-staf ahli dengan berbagai disiplin ilmu
guna mendukung banyaknya tuntutan scope industri.Dan di luar itu Frintakaru
Mechanical Fabricator didukung dan dibina oleh staf-staf ahli dari lembaga
pemerintah seperti:LIPI,YDBA,BPPT,dsb.Frintakaru berharap dengan bantuan dari
staf-staf ahli tersebut dapat ikut membantu mitra-mitra dari Frintakaru
sendiri.Frintakaru berharap dapat memenuhi quality,cost & delivery,dan
bersama-sama berkembang dengan mitra-mitra usaha Frintakaru.
Dan masih banyak lagi industri logam yang memiliki potensi besar
untuk dikembangkan.