Batik kini mulai digemari dan dicintai karena hal-hal diluar nalar
ekonomi, seperti spirit, nilai histories, motif dan antik atau sifatnya yang
kuno. Nilai histories dan motif merupakan dua hal yang mendorong orang untuk
mengkoleksi batik. Batik mewakili sebuah perjalanan masa, membicarakan
perpaduan antara budaya dan perjalanan sebuah kekuasaan.
Ngomongin tentang batik memang gak akan
pernah ada habisnya. Kekayaan budaya Indonesia yang satu memang perlu
dilestarikan oleh setiap generasi. Saat ini setiap daerah berupaya mencari
kekhasan batik daerahnya masing-masing, tidak terkecuali di Tegal. hehe...
tegal lagi tegal lagi. nyam nyam :-D
Tegal merupakan daerah penghasil batik
pesisir karena menghasilkan batik yang berorientasi sebagai barang dagangan dan
tidak terikat oleh corak baku. Dengan
didirikannya Griya Batik Tulis Tegal di Kelurahan Bandung, Kecamatan Tegal
Selatan, Kota Tegal, rasanya menjadi langkah yang realisasi nyata untuk mulai menumbuhkan
kembali semangat menghidupkan daerah-daerah penghasil batik tradisional untuk
lebih ditingkatkan baik produksinya maupun desain dan motif serta coraknya.
Seperti pada beberapa daerah Tegal berikut yang memiliki motif khasnya
masing-masing.
- Motif batik desa Pasangan : Motif kombinasi, burung
merpati, gribikan, gedong kosong, dan pulau seribu
- Motif batik desa Pagiaten : Motif kopi pecah, parang
angkrik, beras mawur
- Motif batik Desa Pangkah : Motif sido lungguh, putihan
rama, ukel als rama, pisang bali putih, ukel cantel ringket
- Motif batik Desa Tegal Wangi : Motif putih
merakan, sido mukti, ukel godongan
- Motif bati desa Bengle : Motif kembar segitiga, tutul
kepyur, kecubung, kacang kacangan
- Motif batik yang lain : Motif ambringan, belah
ketupat, beras mawur, buntut bajing, dlorongan, alimahan, gedong kosong,
glodahan, grandilan, kepyuran, lambangan, kitiran, pring-pringan,
tambangan, dan lainnya.
Kali ini saya bakal mengulas beberapa makna dari motif batik
yang ada di Tegal. yuuuukkk mariiii Gaan……
Sido Asih |
Dengan warna dasarnya berwarna coklat, dan di atasnya diberi motif
mahkota berwarna coklat dan biru melambangkan kehidupan yang saling mengayomi.
Untuk mempertegas motif, diberi aksen warna putih di setiap motif menandakan
pengayoman yang penuh kasih namun tegas
Kepyuran |
Motif kepyuran terkenal dengan motif hewan air, karena motif ini
godongannya berupa hewan-hewan air seperti : gurita, kepiting, ikan dan
lain-lain. Sedangkan pacitannya yaitu kepyuran berupa titik-titik yang
bertebaran diantara godongan, dari pacitan itulah nama motif ini diambil. Motif
ini tergolong banyak disukai terutama oleh konsumen dari daerah Brebes. Warna
yang diguakan pada motif ini yaitu ungu sebagai warna dasar, sedangkan
godongannya dengan warna biru, hijau, dan krem.
Kitiran |
Nama motif Kitiran diambil
dari bentuk pacitannya yaitu pembuatan pacitan menyerupai bentuk kitiran yang
sedang berputar. Pembuatan pacitan seluruhnya berupa kitiran, sedangkan bentuk
godongannya berupa manukan (burung) dan daun dengan penggarapan isen-isen yang
bervariasi.Warna motif ini adalah biru, sedangkan bentuk godongan-nya ada
beberapa yang menggunakan warna krem dan warna biru tua, serta sedikit warna
coklat bata, tetapi warna-warna tersebut seakan hanya sebagai pemanis saja, hal
ini disebabkan pada godongan-nya juga banyak menggunakan warna biru.
Lolak Batu |
Aksen pinggiran batik dibuat seperti batu
bertumpuk-tumpuk. Diatasnya motif tumbuhan dengan aksen bunga dan dedaunan
berbagai macam bentuk. Rumput diubah menjadi motif yang cantik dan menjadi
berbagai macam bentuk, sedikit bergelombang dan pucuk lancip.
Gunung Ringgit |
Motif ini merupakan motif geometris. Memadukan antara konsep alam dan kotak-kotak berwarna-warni. Garis melintang bergelombang dari salah satu sisinya dipadukan dengan garis dari sisi lainnya, menghasilkan sebuah ruang yang diberi berbagai motif dan berbagai warna, seperti warna biru, merah, hijau dan coklat.
Kacangan |
Dikatakan motif kacangan karena motif ini berbentuk seperti
kacang yang saling sambung satu sama lain. Layaknya kacang yang baru dipanen
belum dipreteli sehingga masih menyambung dengan akarnya. Warna dasarnya
berwarna hijau tua layaknya daun pohon kacang yang siap memberikan asupan
makanan pada kacangnya.
Melati Kuncup |
Melati digambarkan dengan apik dalam motif melati kuncup. Melati yang menyimbolkan kesucian, di beri aksen warna merah dan putih. Melati digambarkan kuncup dan sudah mekar, serta diberi godongan melati yang disambung dengan batangnya. Terinspirasi dari banyaknya peatni Kab Tegal yang nyawah melati sebagai bahan baku teh.
Ambringan Merah |
Ambringan merah memiliki warna dasar merah jambu, di atasnya diberi motif berbagai macam bunga berwarna-warni. Dedaunan dibuat berwarna-warni, seperti bitu, hijau, merah dan putih.
Jahean |
Tulip |
Perpaduan antara background hitam dengan warna hijau godong serta warna putih bunga tulip terlihat sangat serasi. Dikombinasikan dengan motif burung yang sedang mengepakkan sayap dan teratai yang bermekaran menambah asri corak bunga tulip. Motif godongan dibuat menyebar dan seperti rumput, menciptakan kesan teduh dan alami
Halimah |
Gribigan |
Keliran |
Motif Keliran merupakan perpaduan dari berbagai macam motif. Motif godongan, kembang melati, kembang mawar dan garis yang saling silang terlihat seperti rajeg. Semua motif kemudian dikelir dengan warna merah yang berani dan diberi sedikit warna putih disetiap pinggirnya.
Motif ini merupakan ciri khas
dari batik desa Pengabean. Dibuat dari 30 tahun yang lalu, tidak membuat
batik ini memudar. Semakin lama justru
semakin indah dan warnanya semakin terlihat cantik. Kain yang digunakan juga
tidak sobek dan kusam, kwalitasnya tidak diragukan
Poci |
Poci merupakan alat tradisional khas Tegal yang
digunakan untuk mencampurkan air dengan daun teh sehingga tercipta teh dengan
kwalitas tinggi yang nikmat dan berbeda. Poci terbuat dari tanah liat.
Motif ini adalah motif terbaru yang berasal dari kreatifitas masyarakat
Kab. Tegal. Motif Poci saat ini menjadi motif yang wajib dimiliki para pegawai
di Kab. Tegal.
Batik Tegal kini tengah dikembangkan oleh masyarakat
Tegal. Harga yang ditawarkan masih berkisar Rp 125.000,00 – Rp 600.000,00 untuk
batik tulis. Sedangkan untuk batik cap adalah Rp 90.000,00 – Rp 450.000.
Gimana Gan??? Banyak banget kan motif batik khas Tegal
dan pastinya membuat bangga kita sebagai generasi penerus kebudayaan Indonesia,
terkhusus lagi bagi para wong Tegal yang notabenny masih awam dengan batik
kepunyaan mereka sendiri.
Masih banyak siiihhh motif-motif batik cantik yang Tegal
punya. Yah, ditunggu aja yaaa bisa secepatnya diposting. Hehehe…
Oke lah kalau gitu, yang nulis mau “mbatik” lagi yeee,
hehe… barangkali ada yang berminat dengan batik Tegal atau pengen berkunjung,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar