Minggu, 22 Januari 2012

JUAL BRIKET TONGKOL JAGUNG LHOOOOW,,,

Dari fakta dan data yang ada menunjukan bahwa pemakaian bahan bakar fosil kian mendekati masa pensiun, jumlah cadangan semakin menipis, harga yang tidak stabil (kecenderungan terus meningkat) dan isu-isu bahwa bahan bakar fosil menjadi penyebab pemanasan global serta penyebab terjadinya kerusakan lingkungan sudah mulai terbukti.
Beberapa jenis sumber energi alternatif yang bisa dikembangkan antara lain energi matahari, energi angin, energi panas bumi, energi panas laut (OTEC) dan energi biomassa. Diantara sumber-sumber energi alternatif tersebut, energi biomass merupakan sumber energi alternatif yang perlu mendapat prioritas dalam pengembangannya dibandingkan dengan sumber energi yang lain. Di sisi lain, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian yang kurang termanfaatkan. Statistik (BPS) melaporkan bahwa luas lahan pertanian jagung di Indonesia tahun 2004 adalah3.356.914 ha dengan produksi 11.225.243 ton pipilan. Sedangkan angkaramalan 2005 luas lahan dan produksinya meningkat menjadi 3.504.234 hadengan 12.013.707 ton pipilan kering (BPS, 2005).
OLEH KARENA ITU, TELAH TERSEDIA BRIKET TONGKOL JAGUNG DENGAN HARGA YANG EKONOMIS, API TAHAN LAMA, DAN SEDIKIT ASAP,, AYOO...MURAH MERIAH...
HANYA Rp 5.500/KG,,, SEGERA HUBUNGI RANI (081911668174),,

ALAMAT : DESA SURADADI KABUPATEN TEGAL..


AYOOO SEDHULUR-SEDHULUR,,
BERSAMA KITA SELAMATKAN LINGKUNGAN
"BHARENG-BHARENG NJAGA LINGKUNGANE DHEWEK YUH!!"



Senin, 16 Januari 2012

Sejarah Kabupaten tegal

Sejarah Tegal

Kekayaan sejarah sebuah kota atau kawasan terlihat dari jejak peninggalan apa yang disebut cultural heritage dan living cultural yang tersisa dan hidup di kawasan tersebut. Keduanya merupakan warisan peradaban umat manusia.
Main Kabel Listrik
Demikian halnya dengan Kabupaten Tegal, Wilayah yang kaya akan jejak peninggalan kesejarahan sebagai penanda bahwa Kabupaten Tegal sebagai tlatah kawasan tak dapat dilepaskan dari keterkaitan garis sejarah hingga membentuk kawasan sekarang ini.
Penekanan pada bidang pertanian misalnya, tak dapat dilepaskan dari kondisi wilayah dan akar kesejarahan tlatah Kabupaten Tegal yang mengembangkan kapasitasnya selaku wilayah agraris. Tradisi keagrarisan dimulai dari ketokoan Ki Gede Sebayu juru demung trah Pajang. Bahkan kalau dirunut keagrarisan itu dimulai semenjak Mataram Kuno.
Kesaksian ini diperkuat denga ditemukannya artefak kuno dan candi di Pedagangan. Ditambah tlatah Tegal kerapkali dikaitkan dengan kerajaan Pajang dan Mataram Islam yang cenderung kekuasaan dengan basis pada agraris ( De Graaf, 1986).
Juru Demung Ki Gede Sebayu
Tegal Tempoe Dahoeloe
Tegal berasal dari nama Tetegal, tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian (Depdikbud Kabupaten Tegal, 1984). Sumber lain menyatakan, nama Tegal dipercaya berasal dari kata Teteguall. Sebutan yang diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500 –an (Suputro, 1955).
Namun sejarah tlatah Kabupaten Tegal tak dapat diepaskan dari ketokohan Ki Gede Sebayu. Namanya dikaitkan dengan trah Majapahit, karena sang ayah Ki Gede Tepus Rumput ( kelak bernama Pangeran Onje) ialah keturunan Batara Katong Adipati Ponorogo yang masih punya kaitan dengan keturunan dinasti Majapahit (Sugeng Priyadi, 2002).

Arti Lambang Kabupaten Tegal


Di luar Segi Lima
1. Bintang berwarna kuning
Melukiskan bahwa rakyat Kabupaten Tegal mempunyai kesamaan dengan rakyat Indonesia pada umumnya, dalam hal berkeprinadian, adat istiadat yang berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Padi dan kapas
Melukiskan bahwa wilayah/daerah Kabupaten Tegal adalah wilayah/daerah yang makmur loh jinawi sebagaimana daerah/wilayah Indonesia lainnya.
3. Pita berwarna merah bertuliskan Kabupaten Tegal
Melukiskan bahwa disamping mempunyai nama daerah Kabupaten Tegal, jug a melambangkaft fcahwa rakyat Kabupaten Tegal setia pada bendera Sang Saka Merah Putih.
4. Latar belakang lambang berwarna biru
Melukiskan bahwa rakyat Kabupaten Tegal mempunyai watak dan cinta pada kedamaian dan keamanan.


Di Dalam Segi Lima
1. Api menyala nan tak kunjung padam
§  Warna merah melukiskan perjuangan rakyat Kabupaten legal, sejak sebelum kemerdekaan sampai sekarang dan dimasa mendatang tetap berjiwa menyala bagaikan api tak kunjung padam.
§  Lidah api berjumlah 6 (enam) : simbol dari eks Kawedanan di wilayah Kabupaten Tegal
2. Gunung berwarna hijau
Melukiskan daerah/wilayah Kabupaten Tegal adalah subur, gemah ripah, loh jinawi.
3. Laut berwarna biru
Melukiskan daerah/wilayah Kabupaten Tegal terletak di pantai dan mempunyai penghasilan laut.
4. Roda bergigi berwarna hitam
Melukiskan bahwa rakyat Kabupaten Tegal hidup dalam lapangan perburuhan atau perindustrian
5. Keris berwarna hitam
Melukiskan, bahwa rakyat Kabupaten Tegal, mempunyai budaya yang adi luhur, dimana simbol keris mempunyai arti sangat historis, dan menggambarkan sejarah rakyat Kabupaten Tegal gigih melawan penjajahan Belanda di bawah pimpinan Martoloyo dan Martopuro, Serta kerislah merupakan senjata pamungkas.
6. Riak ombak berwarna putih
Melukiskan bahwa rakyat Kabupaten Tegal mempunyai budi luhur yang halus serta berkepribadian, dan bertindak tanduk bagaikan ombak .
7. Anyam-anyaman bambu
Melukiskan bahwa rakyat Kabupaten Tegal mempunyai karya/ produksi yang sangat terkenal dimana-mana dengan ciri khasnya semenjak ratusan tahun yang lalu.
8. Latar balakang gambar berwarna kuning
Melukiskan bahwa simbol-simbol lambang daerah Kabupaten Tegal secara keseluruhan menggambarkan keagungan serta kebesaranjiwa masyarakat Kabupaten Tegal.
9. Segi lima dengan garis tepi hitam
Melukiskan bahwa rakyat Kabupaten Tegal berjiwa Pancasila.
10. Toren
Melukiskan bahwa daerah Kabupaten Tegal dengan Waduk Cacabannya, melambangkan ciri khas kehidupan bidang sosial ekonomi rakyat Kabupaten Tegal telah dikenal rakyat di luar Kabupaten Tegal sebagai peninggalan.

Senin, 02 Januari 2012

BATIK TEGALAN

Tegal merupakan salah satu daerah yang berada di jalur lintas pantura. sebagai salah satu daerah yang memiliki khasanah di Indonesia, Tegal pun memiliki batik khas yang coraknya tak kalah indah dan tak kalah menarik dari daerah lain. Batik dikenal di Tegal pada akhir abad ke-XIX. Saat itu adalah pewarna buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan: seperti pace/mengkudu, nila, soga,dan kayu serta yang unik adalah kain hasil tenunan sendiri.
Warna batik Tegal pertama kali ialah sogan dan babaran abu-abu setelah dikenal nila pabrik dan kemudian meningkat menjadi warna merah-biru. Batik tulis Tegal atau tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif.

Isen-isen agak kasar diilhami oleh flora dan fauna lingkungan. Ini dipadukan dengan warna spesifik yang lembut atau kontras,”

warna lembut dan kontras adalah motif batik gaya pesisiran. Ini memunculkan kesan tegas dan lugas.

budaya berpakaian batik di Tegal dibawa Raja Amangkurat I (Sunan Amangkurat Mas) dari Keraton Kasunanan Surakarta. Amangkurat yang saat itu menyusuri pantai utara membawa pengikutnya yang di antaranya perajin batik.