Jumat, 16 November 2012

Potensi Kabupaten Tegal-Jawa Tengah


Sejarah Industri Logam di Kabupaten Tegal
Pertumbuhan industri logam di kabupaten Tegal dimulai pada masa kolonial Belanda. Cikal bakal bermula dari berdirinya Pabrik Logam NV Barat (sekarang PT.Barata) dan NV Nrunger (PT.Dwika – sekarang sudah tutup), sekitar tahun 1918. Pabrik tersebut dibangun untuk menopang kebutuhan peralatan dan suku cadang pabrik gula, perkapalan, kereta api dan tekstil.
Potensi Industri Logam Kab. Tegal
Industri tersebut mulai berubah arah pada tahun 1940 dengan diarahkan guna mencukupi kebutuhan peralatan perang bagi tentara Jepang. Namun budaya kerja paksa tentara Jepang tidak sepenuhnya berpengaruh buruk bagi pekerja. Sebaliknya mereka mendapatkan ketrampilan, belajar disiplin dan teliti. Dengan berbekal ketrampilan yang dimiliki banyak pekerja yang keluar dari pabrik logam dan mendirikan bengkel sederhana sesuai dengan keahlian masing-masing. Bengkel sederhana itu tersebar di desa Tembok Luwung, Lemah Duwur, Talang, Kajen, Kebasen dan Adiwerna yang kini dikenal sebagai sentra industri logam di Kabupaten Tegal.
Tahun 1982, industri logam Kabupaten Tegal mengalami masa kejayaan dengan menghasilkan produk untuk kebutuhan sektor perumahan, pertanian, transportasi, kesehatan, pompa air tangan dan alat penyemprot (sprayer) hama. Bersamaan dengan itu, diresmikan Lingkungan Industri Kecil (LIK) Talang Cempaka Baru (Takaru). Istilah Takaru diambil dari nama desa Talang di Kabupaten Tegal dan Desa Cempaka di Kota Tegal yang memiliki potensi industri kecil menengah perlogaman.
Perusahaan industri logam di Kabupaten Tegal
1.      UD.SETIA KAWAN
UD. Setia Kawan adalah perusahaan pribadi yang didirikan oleh H. Abdul Choliq pada tahun 1970. Pada awalnya menempati lahan seluas 200 m2, dan kini luas lahan produksi mencapai 1000 m2. UD. Setia Kawan merupakan industri/bengkel bubut dan pengecoran logam dengan spesialisasi perlengkapan kapal laut (Marine Equipment), perlengkapan mobil, listrik dan bangunan.
Usaha ini kini diteruskan oleh putranya, Imron Rosadi, ST.Di bawah kepemimpinan seorang Sarjana Perkapalan ini, produk-produk UD.Setia Kawan telah dipercaya digunakan pada Kapal-kapal Perintis dan saat ini sedang mengerjakan perlengkapan untuk Kapal Tanker 1500 DWT.

Tujuan pemasaran usaha ini adalah Jakarta, Surabaya, hingga Pulau Kalimantan. Dengan tenaga kerja sebanyak 15 orang dan aset perusahaan sebesar Rp.500 juta, omset penjualan UD. Setia Kawan mencapai Rp.80 juta/bulan. Bahan baku berupa Alumunium, Kuningan/Bronz dan Besi mudah didapat dari wilayah kabupaten Tegal. Selain jendela kapal dengan kapasitas produksi 150 pcs/bulan, UD. Setia Kawan juga memproduksi SIDE SCUTLE, SQUARE WINDOW, HYDRANT & GATE VALVE, HANDEL PINTU KEDAP, RODA KERETA, AIR PIPE HEAD, CLINOMETER, JANGKAR, NOZZLE, COULINH, dll.
2.      UD. ALISA KARYA
UD.Alisa karya berdiri sejak tahun 1975 dengan H. Ali Murtadlo sebagai pemilik perusahaan. UD. Alisa Karya membuat segala macam standard Mic, standard speaker, column, standard lampu shooting dan tripod. Dengan menempati luas lahan usaha sekitar 600 m2, usaha ini menyerap tenaga kerja sejumlah 25 orang. Dengan modal awal Rp 10 juta, saat ini perusahaan telah memiliki aset sebesar Rp 400 juta.
Dengan didukung bahan baku yang cukup memadai dan mudah didapat dari lokal kabupaten Tegal, pemasaran hasil produksi telah mencapai Jakarta, Surabaya, Malang dan Bali. Omset penjualan UD. Alisa Karya rata – rata sebesar Rp 90 juta/bulan. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1000 set/bulan untuk segala macam standard Mic.
3.      UD. DWI LOGAM (Industri Pompa Air Tangan)
UD. Dwi Logam yang merupakan industri pompa air sistem manual didirikan oleh Suwarsono pada tahun 1980. Usaha Home Industry ini mendapat bahan berupa besi cor dari Solo, karet dari Bandung dan Baut Stenlis Kuningan As 16 mm dari Tegal.Saat berdiri UD. Dwi Logam hanya mempekerjakan 3 karyawan dengan modal awal usaha Rp 600 ribu. Saat ini perusahaan memiliki aset Rp 100 juta dan 10 pekerja. Omset penjualan UD. Dwi Logam berupa pompa air manual kedalaman 10 – 20 m ini sebesar 1200 unit/tahun dengan harga per unit Rp 300 ribu dan dipasarkan ke Tegal, Pemalang dan Cirebon bahkan telah diekspor ke Jepang.
Penghargaan yang telah diraih :
·         Piagam Penghargaan dari Bupati Tegal atas keberhasilan ekspor ke Jepang.
·         Sertifikat dari direktorat Jendral Hak Cipta Paten & Merk Departemen Kehakiman RI Jakarta.
·         Sertifikat Lulus Teknologi Tinggi Produksi Pompa Air M.I.D.C Bandung.
·         Juara I Gugus Kendali Mutu (GKM) Tk. Prop. Jawa Tengah dari KaKanwil Dep. Peridustrian Jateng.
·         Sertifikat manajemen produksi dari ASTRA Jakarta dan Manajemen Usaha dari Bank Mandiri Tegal.
·         Sertifikat Peningkatan Manajemen Mutu dari PT.SUCOFINDO Jakarta.

4.      Frintakaru (Komplek Lingkungan Industri Kecil (LIK) Blok C.2-3)
Frintakaru didirikan oleh H.Sofyan pada tahun 1981.Scope of service Frintakaru yang utama merupakan Industri Logam Planning and Working,Constructions serta Cost Analisys and Estimate Product.Seiring dengan berkembangnya dunia perindustrian,Frintakaru mengerjakan lebih banyak scope produksi terutama permesinan dan alat-alat berat lainnya serta menjadi mitra perusahaan-perusahaan besar baik perusahaan pemerintah maupun swasta.Frintakaru berdiri di bawah lindungan Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan menmpati lahan seluas 1200 m2 dan bangunan 800 m2.Saat ini Frintakaru memiliki asset sebesar Rp.800 juta,dan omset penjualan Rp.50 juta / bulan dengan mempekerjakan 15v karyawan.
Frintakaru memiliki staf-staf ahli dengan berbagai disiplin ilmu guna mendukung banyaknya tuntutan scope industri.Dan di luar itu Frintakaru Mechanical Fabricator didukung dan dibina oleh staf-staf ahli dari lembaga pemerintah seperti:LIPI,YDBA,BPPT,dsb.Frintakaru berharap dengan bantuan dari staf-staf ahli tersebut dapat ikut membantu mitra-mitra dari Frintakaru sendiri.Frintakaru berharap dapat memenuhi quality,cost & delivery,dan bersama-sama berkembang dengan mitra-mitra usaha Frintakaru.
Dan masih banyak lagi industri logam yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar